Abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan varian bubuk rempah lokal yang paling optimal pada keju. Varian bubuk rempah lokal yang digunakan adalah kayu manis (Cinnamomum burmannii), serai (Cymbopogon citratus), dan kunyit (Curcuma longa L.) dengan perlakuan sebagai berikut; P0: keju susu sapi tanpa tambahan bubuk rempah; P1: keju susu sapi + 1% bubuk kayu manis; P2: keju susu sapi + 2% bubuk kayu manis; P3: keju susu sapi + 3% bubuk kayu manis; P4: keju susu sapi + 1% bubuk serai; P5: keju susu sapi + 2% bubuk serai; P6: keju susu sapi + 3% bubuk serai; P7: keju susu sapi + 1% bubuk kunyit; P8: keju susu sapi + 2% bubuk kunyit; P9: keju susu sapi + 3% bubuk kunyit. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga ulangan. Variabel yang diukur meliputi kadar air, Total Asam Tertitrasi (TAT), rendemen, persentase whey, dan warna keju. Kadar air keju berkisar 39,22âÂÂ61,12%, TAT berkisar 1,08âÂÂ1,86%, rendemen berkisar 10,89âÂÂ19,32%, persentase whey berkisar 78,14âÂÂ88,80%, warna hue berkisar 11,82âÂÂ26,06%, chroma berkisar 13,49âÂÂ28,82%, dan Whiteness Index (WI) berkisar 55,86âÂÂ76,12%. Hasil dianalisis menggunakan analisis variansi (ANOVA) dan Uji Duncan's Multiple Range Test. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa persentase penambahan bubuk rempah lokal 3% merupakan persentase yang paling optimal pada keju, dengan TAT, rendemen, warna hue, dan chroma tertinggi. |