Abstract | Akses masyarakat kota terhadap pangan segar dan sehat serta mura, terutama ditengah pandemi COVID-19 sulit untuk dipenuhi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan atas permasalahan tersebut adalah dengan mendirian urban farming (pertanian perkotaan). Tidak hanya terpenuhinya kebutuhan pangan yang sehat, segar, dan murah, urban farming juga berpotensi menghasilkan pendapatan keluarga (masyarakat). Masih banyak masyarakat perkotaan yang belum memanfaatkan pekarangan rumah atau pekarangan komplek dimanfaatkan menggunakan sampah organik. Salah satu komplek perumahan yang memiliki potensi menggunakan sampah organik adalah di Perumahan Ambar Telaga Residence 1, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mendirikan urban farming (Kebun Warga) guna mendukung ketahanan pangan masyarakat. Khalayak sasaran (mitra) dalam kegiatan pengabdian ini warga Perumahan Ambar Telaga Residence 1, Rw. 011, Desa Rancabungur, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan pendekatan PRA (Model Participatory Rural Appraisal). Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: identifikasi masalah dan penentuan program, pelaksanaan program, observasi dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini adalah terdapat 16 bibit yang disemai dalam lahan. Setelah dilakukan observasi selama satu bulan terdapat tujuh bibit dengan hasil perkembangan baik, enam bibit masih dalam masa pertumbuhan, tiga bibit yang gagal berkembang.ÃÂ ÃÂ The access of urban communities to fresh, healthy, and affordable food, especially amidst the COVID-19 pandemic, is difficult to fulfill. One of the efforts that can be undertaken to address this issue is by establishing urban farming. Urban farming not only fulfills the need for healthy, fresh, and inexpensive food but also has the potential to generate income for families (communities). Many urban residents still have not utilized their home gardens or communal areas by utilizing organic waste. Ambar Telaga Residence 1, Bogor Regency, West Java is one residential complex with the potential to use organic waste. The objective of this community service initiative is to establish urban farming (Community Garden) to support the food security of the community. The target audience (partners) for this community service activity are the residents of Perumahan Ambar Telaga Residence 1, Rw. 011, Rancabungur Village, Rancabungur District, Bogor Regency, West Java. This activity is implemented through the Participatory Rural Appraisal (PRA) approach. The activity is carried out in several stages, including problem identification and program determination, implementation, observation, and evaluation. The results of this activity discovered that 16 seeds were planted on the site, with varying effects. Seven seedlings are in good growing condition, six are developing leaves, and three are not. |