Abstract | Brotowali (Tinospora crispa) secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan asam urat dan secara ilmiah telah dilaporkan sebagai analgesik, antiinflamasi, dan antihiperurisemi. Batang brotowali termasuk salah satu bahan jamu yang perlu dilakukan standardisasi mutu. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan parameter mutu ekstrak etanolik batang brotowali yang meliputi parameter umum dan spesifik. Ekstrak batang brotowali dibuat dengan metode maserasi menggunakan etanol 70% selama 3 x 24 jam. Parameter umum yang ditetapkan meliputi kadar air, kadar abu total, angka lempeng total, dan angka kapang, sedangkan parameter spesifik seperti organoleptik, kadar sari larut air dan etanol serta profil kromatografi lapis tipis juga ditentukan. Nilai parameter yang diperoleh dibandingkan dengan pedoman standardisasi mutu ekstrak tumbuhan obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak memiliki kadar air sebesar 8,12ÃÂñ0,06% dan kadar abu total 5,20ÃÂñ0,12%, sedangkan angka lempeng total 5x102 CFU/g dan angka kapang 5x103 CFU/g. Ekstrak etanolik batang brotowali memiliki karakteristik berupa ekstrak kental berwarna coklat tua, berasa pahit dan berbau khas dengan kadar sari larut air sebesar 45,09ÃÂñ0,67% dan kadar sari larut dalam etanol sebesar 14,19ÃÂñ0,14%. Selain itu, profil kromatografi lapis tipis ekstrak etanolik menunjukkan adanya senyawa alkaloid dan flavonoid. Ekstrak ini memiliki kandungan total flavonoid sebesar 3,71ÃÂñ0,05% setara dengan rutin.ÃÂà|