Abstract | Moringa oleifera (Lamk.) atau daun kelor, adalah salah satu jenis tumbuhan khas di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia. Daun kelor dikenal sebagai tumbuhan dengan kandungan senyawa bioaktif yang multiaktivitas. Senyawa flavonoid, quercetin, polifenol, tannin, dan saponin pada daun kelor memiliki aktivitas sebagai anti peradangan, antidiabetes, dan antibakteri. Potensi ekstrak daun kelor sebagai antibakteri perlu diuji coba secara in silico dan in vitro untuk mengetahui kecocokan dari senyawa bioaktif spesifik yang memiliki potensi aktivitas antibakteri tertinggi. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik. Percobaan in silico dilakukan dengan menggunakan program software computer untuk senyawa quercetin, dengan kontrol positif adalah antibiotik chloramphenicol. Sementara percobaan in vitro antibakteri ekstrak dilakukan dengan menggunakan metode sumuran. Hasil pengujian in silico menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor memperlihatkan potensi yang baik sebagai antibakteri khusunya E. coli, namun aktivitasnya lebih kecil dibandingkan dengan antibiotik chloramphenicol. Sementara hasil investigasi dan observasi in vitro menunjukkan hasil yang sama, dimana chloramphenicol menunjukkan hasil inhibisi terbaik dengan zona hambat 54 mm, sementara ekstrak M. oleifera memiliki zona hambat 24 mm. |