Abstract | Rendahnya kualitas dan kuantitas makanan merupakan penyebab utama terjadinya kurang energi kronik (KEK) pada wanita usaia subur (WUS). Prevalensi KEK pada WUS cukup tinggi. Kajian Kualitas pangan pada WUS masih terbatas. Oleh karena itu studi ini bertujuan untuk mengkaji kualitas pangan pada WUS yang beresiko KEK. Desain studi yang digunakan obeservasional. Responden merupakan wanita usia subur derusia 19-23 tahun yang memiliki LILA < 23,5 cm. Data MDDW diambil menggunakan recall 24-hour. Semua makanan yang dilaporkan dikonsumsi selama recall 24-hour diklasifikasikan ke dalam sepuluh kelompok pangan. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan program SPSS 20.0, data MDDW di sajikan dalam data frekuensi dan persentase. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa skor mddw 6 merupakan skor yang paling tinggi dengan presentase 31,4%. dari 35 wanita usia subur sebesar 100% wanita usia subur mengkonsumsi kelompok makanan pokok yaitu serealia dan umbi umbian, sebesar 88,6% mengkonsumsi kelompok sayuran lainnya dan 85,7 % mengkonsumsi daging. Sedangkan konsumsi terendah berada pada kelompok kacang kacangan dan kacang polong yaitu sebesar 15,3%. Skor Minimum Dietary Diversity Women (MDDW) pada Wanita Usia Subur 30% berada pada kategori Tinggi. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan Minimum Dietary Diversity Women (MDDW) pada wanita usia subur yang beresiko KEK menunjukkan kelompok pangan makanan pokok merupakan kelompok pangan yang dikonsumsi paling banyak oleh wus dan kemudian kelompok pangan sayur lainnya. Berdasarkan MDDW pada wanita usai subur skor 6 merupakan skor dengan persentase terbanyak. Sebagian besar subjek memiliki keragaman pangan yang tinggi. Kata Kunci: Keragaman pangan, MDDW, Wanita Usia Subur ÃÂ The prevalence of chronic energy deficiency among women of reproductive age in Indonesia is high. Low dietary diversity is one of the main risk factors for chronic energy deficiency in women of childbearing age. Several different tools are used to assess the variety of food consumption. One is the Minimum Dietary Diversity Women (MDDW) score. The MDDW score is an indicator recommended by FAO to provide comprehensive data on community dietary diversity as reflected in dietary diversity. The limited number of reports on dietary diversity in specific groups, particularly women of childbearing age at risk of chronic energy deficiency, and the inconsistent results of studies on dietary diversity prompted this study as an effort to provide evidence-based information. It will evaluate dietary diversity in women of reproductive age at risk of chronic energy intake. Type of study used: observational, cross-sectional. Respondents were women of childbearing age aged 19-23 years with upper arm circumference < 23.5 cm. MDDW scores were collected using 24-hour recall and analyzed. Descriptive analysis was used in this study, with MDDW score data presented as frequencies and percentages. SPSS 20.0 was used for data analysis. The results showed that the MDDW score of women of childbearing age was highest at a score of 6, with a rate of 31.4%. All respondents (100%) consumed staple food groups such as cereals and tubers, 88.6% consumed other vegetable groups, and 85.7% consumed meat. The beans and peas group had the lowest consumption, at 15.3%. In total, 30% of the respondents had a high MDDW score. The conclusion of this study shows that MDDW in women of childbearing age at risk of chronic energy deficiency consume staple foods and other vegetable food groups. Most of the subjects have a high dietary diversity. Keywords: Dietary diversity, MDDW, Women of reproductive age |