Garuda Documents : Analisis Ekonomi Budidaya Kentang pada Sistem Guludan Horizontal dengan Interval Saluran Drainase Tertentu dan Variasi Pemupukan

TitleAnalisis Ekonomi Budidaya Kentang pada Sistem Guludan Horizontal dengan Interval Saluran Drainase Tertentu dan Variasi Pemupukan
Author Order3 of 4
Accreditation
AbstractBudidaya kentang konvensional dengan sistem guludan vertikal (searah lereng), disertai penggunaan pupuk/pestisida kimia yang intensif berdampak terhadap degrasi lahan (erosi tanah) dan lingkungan sekitarnya (sedimentasi dan pecemaran daerah aliran sungai/DAS) secara signifikan. Disisi lain, penerapan sistem guludan horizontal (searah kontur) terbukti sangat efektif mengurangi erosi tanah dan menahan penurunan produktivitas kentang yang drastis, terutama jika dikombinasikan dengan saluran drainase. Namun, tingkat kelayakan budidaya tersebut berbasis analisis ekonomi yang komprehensif masih belum banyak terdokumentasikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kalayakan secara ekonomi untuk budidaya kentang pada sistem guludan horizontal dengan interval saluran drainse tertentu dan variasi jenis-dosis pemupukan. Total 4 demplot penelitian (@8 guludan horizontal, @40 cm lebar, @2 m interval saluran drainase secara zigzag, @10 tanaman=80 tanaman) disiapkan di lahan yang berlokasi di Desa Serang, Purbalingga dan dirancang secara RAL untuk perlakuan 4 jenis-dosis pupuk yang berbeda, yaitu: (1) pupuk kandang+pupuk bersubsidi urea-ponska, 125kg/ha (D1), (2) pupuk kandang+pupuk non-subsidi NSL-nitrea, 41,67kg/ha (D2), (3) pupuk kandang+pupuk non-subsidi NSL-nitrea, 83,33kg/ha (D3), dan (4) pupuk kandang+pupuk non-subsidi NSL-nitrea, 125kg/ha (D4). Berbagai biaya faktor produksi (biaya tetap: lahan/tanah; biaya variable: berbagai bahan dan alat/perangkat), harga jual produk, biaya/harga terkait lainnya didata dan dikumpulkan per demplot selama satu musim budidaya kentang. Analisis data meliputi analisis TFC, TVC, NP, BEP, ROI, B/C Ratio, dan I. Hasil penelitian menujukkan bahwa D2 adalah perlakuan yang memiliki tingkat kelayakan yang paling baik secara ekonomi, dimana dengan TFC=Rp.150.000,00 dan TVC=Rp.30.233.020,00, tercapai nilai NP=Rp.2.925.522,00, BEP=191,43kg; Rp.7.741/kg, ROI=0,10, B/C Ratio=1,10, dan I=Rp.1.822.981,00/tahun.
Publisher NameUniversitas Muhammadiyah Jember
Publish Date2023-05-31
Publish Year2023
DoiDOI: 10.32528/nms.v2i3.273
Citation
SourceNational Multidisciplinary Sciences
Source IssueVol. 2 No. 3 (2023): Proceeding SEMARTANI 2
Source Page98-110
Urlhttp://proceeding.unmuhjember.ac.id/index.php/nms/article/view/273/258
AuthorDIAN NOVITASARI, S.TP, M.Si
File3555180.pdf