Abstract | Lamongan merupakan wilayah pesisir yang memiliki potensi dalam pengembangan produk perikanan khususnya air laut dan air payau. Selain banyak digunakan sebagai lokasi tambak budidaya, wilayah pesisir utara ini juga banyak digunakan sebagai sentra industri yang mana akan membuang banyak limbah dan dapat mempengaruhi kualitas air pada perairan. Pencemaran perairan dapat berdampak pada kondisi kesehatan biota serta kualitas produk perikanan yang dihasilkan. Salah satu limbah yang memiliki sifat racun dan berbahaya bagi makhluk hidup adalah logam berat seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), dan arsenik (As) yang tergolong polutan yang tidak dapat terdegradasi dan jika terakumulasi di lingkungan perairan akan berpotensi merusak rantai makanan dan menjadi kontaminan bagi organisme akuatik. Pada penelitian ini digunakan udan jerbung (Fenneropenaeus merguiensis) sebagai objek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya akumulasi logam berat pada udang jerbung dan tersebut kemudian dianalisis menggunakan Geo-Accumulation Index (Igeo), Contamination Factor Index (CF), dan Bio-Concentration Factor (BCF). Penelitian yang dilakukan ini termasuk penelitian dengan metode study observation dengan rancangan deskriptif. Sampel udang jerbung yang didapat diujikan di Laboratorium Unit Pelayanan Terpadu Pengujian Mutu dan Pengembangan Produk Kelautan dan Perikanan (UPT PMP2KP). Hasil yang didapat dari pengujian laboratorium menunjukkan akumulasi logam berat pada udang jerbung dengan nilai 0,0465 mg/kg untuk timbal (Pb); 0,0035 mg/kg untuk kadmium (Cd), dan 0,8229 mg/kg untuk arsenik. Pada pemeriksaan sampel air diperoleh nilai 0,0158 mg/kg akumulasi logam berat arsenik (As), sedangkan untuk pemeriksaan pada sedimen menunjukkan hasil tertinggi adalah 12,30 mg/kg untuk logam berat timbal (Pb) dan terendah 0,0171 mg/kg untuk logam berat kadmium (Cd). |