Abstract | Hiperurisemia adalah kondisi dimana kadar asam urat dalam tubuh melebihi batas normal akibat peningkatan sintesis purin yang berlebih dalam tubuh karena pola makan tidak sehat, proses pengeluaran asam urat dari dalam tubuh mengalami gangguan atau kombinasi dari keduanya. Bawang hitam mengandung s-alyl cistein (SAC), tetrahydro-ÃÂò-carbolines, alkaloid, dan flavonoid yang diduga menghambat kerja dari enzim xanthine oksidase sehingga dapat menurunkan asam urat. Tujuan jangka pendek penelitian ini untuk mengetahui efek bawang hitam terhadap kadar asam urat tikus putih hiperurisemik. Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai yaitu pemanfaatan bawang hitam untuk pencegahan dan atau mengatasi dampak negatif hiperurisemia. Tikus dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu kontrol control positif (A), kelompok allopurinol (B), kelompok bawang hitam dosis 240mg (C), 480mg (D) dan 960mg (E). Induksi hiperurisemia dilakukan dengan injeksi kalium oksonat dan penambahan otak sapi selama 14 hari, dilanjutkan bersama dengan pemberian perlakuan. Hasil rata-rata asam urat pada masing- masing kelompok adalah A: 15,02 ÃÂñ 0.71, B: 6,45 ÃÂñ 0,13, C: 8,46 ÃÂñ 0,12, D: 7,64 ÃÂñ 0,14, E: 7,55 ÃÂñ 0,55. Data dianalisis menggunakan One Way ANOVA dilanjutkan Post Hoc LSD. Kesimpulan pemberian bawang hitam berbagai dosis dapat menurunkan kadar asam urat pada tikus hiperurisemia. |