Abstract | Historical sites often be forgotten and does not attract certain attention. As the truth, knowing historical sites will obtain so much knowledges and horizon which relates to certain way of life of the society. Nevertheless, historical sites also can be potential for tourism and can be developed as tourism destination,such as historical tourism, cultural tourism, and religious tourism. The purpose of the research is to identified the efforts of local people whom conduct preservation to open and develop the new religious tourism in Dusun Kalipagu Banyumas. The structural funcionalism perspective s used as an analytical tools to see the reality being studied as well as to discuss the research results. This study conducted with qualitative research method and uses etnographic approach. The research is conducted at Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. In such location, there are several historical sites that can be develop as religious tourism destination. The subject of the research is the local people of Kalipagu and the management of LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan â The people institution of woods village). The research subjects determined by purposive sampling. Data collected by indepth interview, observation, and documentation. Data analized with interactive analysis. The research result shows that the preservation effort to the historical sites conducted by digging up the sites, re-arrange and cleaning the sites, and make use of historical sites for cultural and religious activities. Re-arranging the artefact of the historical sites conducted in accordance with the nature and religious rituals. Nevertheless in the area surrounding the historical sites people develop public facilities as pathway, small bridges, and restroom. Those efforts are conducted to develop historical sites to be a religious tourism.ààààààKeywords: Historical Sites, Preservation, Religious TourismàAbstrakSitus sebagai produk peninggalan sejarah seringkali kurang mendapat perhatian dan dipandang sebelah mata. Dengan mengenal situs, sesungguhnya kita akan mendapat banyak pengetahuan dan wawasan berkait dengan peradaban masyarakat. Selain itu situs juga merupakan salah satu potensi wisata yangàjika dikembangkan akan mampu menjadi destinasi yang menarik banyak wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi upaya pelestarian yang dilakukan oleh masyarakat lokal terhadap beberapa situs sebagai langkah untuk membuka destinasi baru dan pengembangan potensi wisata religi di Dusun KalipaguàBanyumas. Perspektif fungsionalisme struktural dipergunakan dalam penelitian ini sebagai pisau analisis untuk melihat realitas yang diteliti sekaligus untuk membahas hasil penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Etnografi. Penelitian ini dilaksanakan àdi Dusun Kalipagu, Desa Ketenger Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Di lokasi tersebut terdapat beberapa situs bersejarah yang potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata religi. Sasaran penelitian adalah masyarakat lokal dan pengelola LMDH. Teknik penentuan sasaran menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisa secara interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pelestarian situs yang dilakukan oleh masyarakat antara lain dengan melakukan penggalian àsitus, melakukan penataan ulang dan menjaga kebersihan situs, serta memanfaatkan situs untuk àmelakukan kegiatan budaya dan keagamaan secara berkala. Penataan Kembali situs dilakukan sesuai karakteristik alam dan melalui ritual-ritual tertentu. Di samping itu, di sekitar situs dibangun pula fasilitas seperti jalan, jembatan, dan toilet umum. Hal ini dilakukan sebagai upaya pengembangan situs sebagai potensi wisata religi.àKata Kunci: Situs, Pelestarian, Wisata Religi |