Abstract | Penelitian yang berjudul âÂÂKajian Semantis Struktur Fonologis Onomatope Gitaigo dalam Lagu Jepangâ memiliki tujuan untuk menganalisis struktur fonologi pembentukan kata serta maknanya pada onomatope gitaigo yang terdapat dalam lagu Jepang. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode simak dengan teknik catat. Analisis data menggunakan teori fonologi milik Hamano, dan teori klasifikasi makna menggunakan teori Akimoto dengan metode padan dan teknik pilah unsur penentu. Di dalam penelitian ini ditemukan 36 kata dari 20 lagu yang terbagi menjadi 2 bentuk fonologi, yakni monosilabel dan disilabel. Dari 2 bentuk utama tersebut dibagi kembali dalam 5 pola, yakni sokuon 7 kata, hatsuon 2 kata, hanpuku 21 kata, penambahan morfem -ri dengan sokuon dibagian tengah 4 kata, dan penambahan morfem -ri dengan hatsuon dibagian tengah 2 kata. Kemudian ditemukan 5 klasifikasi makna, yaitu onomatope yang meniru pergerakan benda (mono no ugoki), onomatope yang meniru aktivitas atau gerakan manusia (hito no dousa), onomatope yang menggambarkan perasaan manusia (hito no yousu/shinjou), onomatope yang meniru keadaan atau sifat suatu benda (mono no youtai/seishitsu), dan onomatope yang meniru kondisi kesehatan manusia (hito no kenkou joutai). Selanjutnya, 36 data onomatope gitaigo tersebut dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu gitaigo 6 kata, giyougo 20 kata, dan gijougo 10 kata. Dari hasil analisis, data lebih banyak ditemukan dalam bentuk hanpuku. Hal tersebut menandakan bahwa onomatope bahasa Jepang lebih banyak dalam bentuk pengulangan dan lebih mudah diidentifikasi. Selain itu, makna lebih banyak ditemukan pada onomatope yang menggambarkan keadaan dan sifat benda, karena tidak hanya menggambarkan keadaan benda mati atau situasi. |