Abstract | Timbulan limbah medis padat yang dihasilkan dari penanganan pelayanan kesehatan makin hari makin meningkat, ditambah lagi dengan upaya penanggulangan pandemi Corona Virus Disease 2019(Covid-19). Puskesmas Kampung Laut sebagai fasilitas pelayanan kesehatan pertama yang berada di perairan segara anakan wilayah Kabupaten Cilacap, membutuhkan metode pengelolaan limbah medis padat yang baik mulai dari pemilahan sampai pengangkutan. Penyimpanan dan pengangkutan limbah menjadi perhatian serius, limbah Bahan berbahaya beracun(B3) dikumpulkan sebulan sekali dan diangkut melalui perairan dengan perahu menimbulkan risiko kesehatan dan lingkungan yaitu risiko limbah di tempat penyimpanan sementara(TPS) B3, risiko tertusuk jarum atau benda tajam dan terkontaminasi jika tumpah selama pengangkutan. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengelolaan limbah medis padat di Puskesmas dari berbagai aspek 1) input, 2) proses, 3) output, 4) strategi pengelolaan limbah medis padat di Puskesmas Kampung Laut, Kabupaten Cilacap. Metode penelitian adalah penelitian Kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif, analisis data mengikuti konsep Miles dan Huberman dalam Moleong. Hasilnya di Puskesmas Kampung Laut upaya pengelolaan limbah medis padat sudah dilakukan, namun belum menunjukkan pengelolaan yang baik. Dilihat dari inputnya kekurangan SDM dan perencanaan anggaran, dari segi proses, standar operasional prosedur (SOP) belum dilaksanakan dengan baik, penyimpanan dan pengangkutan menjadi permasalahan dikarenakan kondisi geografis. Output pengelolaan limbah terkendala dan belum maksimal dalam pengelolaan limbah medis padat. Saran penelitian adalah merencanakan dan mengusulkan anggaran yang komprehensif untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan limbah, pengadaan cold storage, teknik pengemasan dan transportasi untuk mengurangi risiko, komitmen penerapan SOP dan pemantauan evaluasi berkelanjutan untuk peningkatan pengelolaan limbah medis padat Puskesmas Kampung Laut Kabupaten Cilacap. |