Abstract | Produksi dan kualitas telur merupakan indicator nilai ekonomi dari usaha peternakan unggas. Produksi dan kualitas telur itik penting dilakukan penelitian untuk mengetahui kemampuan genetic itik dan upaya penyediaan bahan pangan asal ternak yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan produksi dan kualitas telur antara itik lokal disentra peternakan itik di pulau Jawa (Tegal, Magelang dan Mojosari) yang dipelihara di Brebes, Magelang dan Mojosari, serta antara itik Bali dan Alabio yang dipelihara peternak di daerah sentra peternakan itik yaitu di daerah Mengwi, Denpasar Bali dan Amuntai, Sungai Hulu Utara Kalimantan Selatan. Penelitian dilakukan secara survai dengan sampel peternakan itik sebanyak 4 peternak dan dari masing-masing peternakan diambil sampel telur itik sebanyak 40 butir. Data dianalisis menggunakan analisis variansi dengan factor pembeda adalah galur itik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa itik Mojosari memghasilkan telur yang paling tinggi dibandingkan dengan itik Tegal dan Magelang. Bobot telur dan kuning telur itik Magelang lebih rendah dibandingkan dengan itik Tegal dan Mojosari, akan tetapi memiliki nilai haugh unit paling tinggi. Telur itik Mojosari memiliki score warna yolk paling tinggi. Bobot albumen dan tebal kerabang pada tiga galur itik di sentra peternakan di pulau Jawa relative sama. Galur itik bali putih menghasilkan telur yang paling rendah dibandingkan dengan itik Bali strain coklat maupun kombinasi serta itik Alabio, namun memiliki tebal kerabang yang paling tinggi. Bobot telur itik Bali dan alabio relative sama. Itik Alabio menghasilkan telur dengan nilai haught unit, bobot albumen dan skor kuning telur yang paling tinggi akan tetapi bobot yolknya paling rendah. Kesimpulan penelitian adalah telur yang dihasilkan pada galur itik Tegal, Magelang dan Mojosari memiliki kualitas yang berbeda. itik Alabio menghasilkan produksi dan kualitas telur yang lebih baik dibandingkan dengan itik Bali. |