Abstract | Cacing parasit Fasciola gigantica memiliki hospes intermedier berupa berbagai jenis siput. Di dalam tubuh siput, mirasidium akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan menjadi sporokista, redia I, redia II, dan serkaria. Serkaria ke luar dari tubuh siput, berenang-renang menuju ke tumbuhan air, menempel pada daun dan tumbuh menjadi metaserkaria. Kemampuan serkaria dalam membentuk metaserkaria diduga berkaitan dengan jenis siput dan ukuran tubuhnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan serkaria F. gigantica asal Lymnaea sp., Compeloma sp., dan Pomacea sp. dalam membentuk metaserkaria dan menentukan jenis siput yang persentase pembentukan metaserkaria tertinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang dicobakan adalah siput jenis Lymnaea sp., Compeloma sp., dan Pomacea sp. Setiap perlakuan diulang sebanyak 9 kali. Data persentase keber-hasilan serkaria dalam membentuk metaserkaria yang diperoleh, dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F), dan dilanjut-kan dengan uji Beda Nyata Terkecil, pada taraf kesalahan 5% dan 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan serkaria F. gigantica asal beberapa jenis siput sawah dalam membentuk metaserkaria tidak sama (P<0,05). Keberhasilan mem-bentuk metaserkaria tertinggi diperoleh dari siput Lymnaea sp. |