Abstract | Ibu rumah tangga merupakan penderita HIV/AIDS tertinggi berdasarkan jenis pekerjaan di Kabupaten Banyumas. Penjangkauan ibu hamil dalam pemanfaatkan tes HIV merupakan target cakupan program penangunggulangan HIV/AIDS yang diprioritaskan. Penjangkauan layanan VCT membutuhkan peran stakeholder di perdesaan sebagai upaya deteksi dini terhadap penyebaran HIV/AIDS. Tujuan penelitian mendeskripsikan potensi sosial budaya dalam program penjangkauan dan pendampingan ibu hamil dalam pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi di wilayah perdesaan Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Instrumen penelitian menggunakan wawancara mendalam. Informan penelitian berjumlah meliputi, warga peduli AIDS, bidan desa, kepala desa, tokoh masyarakat, kader kesehatan dan ibu hamil. Hasil penelitian menunjukkan potensi budaya yang dapat menjadi media promosi tentang penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi adalah calungan, wayang, kuda kepang, mitoni, ngupati, mitoni, hadroh, perjanjen dan sholawat. Potensi sosial yang dapat menguatkan program penjangkauan dan pendampingan ibu hamil dalam pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi melalui berbagai kumpulan yang ada di desa. Dana Desa dialokasikan untuk bidang kesehatan namun belum dikhususkan untuk pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi. Peraturan desa menjadi potensi kebijakan lokal untuk menguatkan program penjangkauan dan pendampingan ibu hamil dalam pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi |