Abstract | Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pembelajaran menulis puisi siswa masih rendah. Hal itu terlihat dari rata-rata siswa yang masih belum mencukupi nilai KKM sebesar 70. Nilai KKM tidak tercapai karena siswa merasa pembelajaran menulis puisi membosankan, siswa kurang tertarik mengikuti pembelajaran menulis puisi, dan siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut berakibat siswa tidak serius mengerjakan tugas menulis puisi sehingga mempengaruhi perolehan nilai siswa. Pembelajaran menulis puisi yang dilakukan membosankan karena guru menggunakan teknik yang kurang tepat dan tidak menggunakan media yang menarik dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII C SMP Negeri 6 Purwokerto. Penelitian ini terdiri atas dua siklus, tiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data pada siklus I dan siklus II menggunakan teknik tes dan nontes. Teknik analisis data penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Diperoleh hasil pada siklus I sebesar 77,6. Hal ini meningkat pada siklus II sebesar 82,7. Dengan demikian peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 5,1 (6,6%). Peningkatan keterampilan menulis puisi juga diikuti dengan perubahan perilaku negatif menjadi perilaku positif. Pada siklus II, siswa yang sebelumnya kurang antusias terhadap pembelajaran menulis puisi menjadi antusias, senang dan tertarik digunakan teknik meneruskan larik melalui media gambar dan lagu. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang aktif dan suasana kelas yang kondusif.Kata kunci: menulis puisi, meneruskan larik, media gambar, media laguThis research is motivated by the low learning outcomes of students' poetry writing. This can be seen from the average student who still does not meet the KKM score of 70. The KKM score is not achieved because students feel that learning to write poetry is boring, students are less interested in learning to write poetry, and students are less enthusiastic in participating in learning. This results in students not being serious about writing poetry tasks so that it affects students' grades. Learning to write poetry is boring because the teacher uses inappropriate techniques and does not use interesting media in learning. This study used a classroom action research design. The subjects in this study were the poetry writing skills of class VIII C students of SMP Negeri 6 Purwokerto. This study consisted of two cycles, each cycle consisting of planning, action, observation, and reflection. Data collection in cycle I and cycle II used test and non-test techniques. The data analysis techniques of this research are qualitative and quantitative. The results obtained in the first cycle were 77.6. This increased in cycle II of 82.7. Thus, the increase from cycle I to cycle II was 5.1 (6.6%). The improvement of writing poetry skills was also followed by changes in negative behavior to positive behavior. In cycle II, students who previously were less enthusiastic about learning to write poetry became enthusiastic, excited and interested in using the forward array technique through the media of pictures and songs. This can be seen from the active attitude of students and a conducive classroom atmosphere.Keywords: writing poetry, forward lines, picture ÃÂ media, song media |