Abstract | Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah: (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematikan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa, (2) peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan PMR lebih tinggi dari pada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa, (3) terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan awal matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, (4) terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan awal matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa. Instrumen yang digunakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Tes kemampuan pemecahan masalah, (2) tes kemampuan penalaran matematis dengan koefisian reliabilitas masing-masing sebesar 0,821 dan 0,855. Pokok bahasan yang diajarkan adalah persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel dan tes berbentuk uraian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Hinai, sampel eksperimen berjumlah 35 orang dan sampel kontrol berjumlah 35 orang siswa. Data analisis dengaan uji ANAVA dua jalur. Diperoleh rata-rata tes kemampuan pemecahan kelas eksperimen 33,14 dan rata-rata tes kemampuan pemecahan maslaah kelas kontrol 26,17. Rata-rata tes kemampuan penalaran matematis kelas eksperimen 11,86 dan rata-rata tes kemampuan penalaran matematis kelas kontrol 9,71. Setelah dilakukan uji ANAVA dua jalur diperoleh F pada kemampuan pemecahan masalah 41,136 dan F pada kemampuan penalaran matematis 4,246. |