Abstract | Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tentang tahap pembinaan, program latihan serta bentuk dukungan terhadap pembinaan ekstrakurikuler sepak takraw di Sekolah Menengah Pertama Negeri Se-Kabupaten Tegal tahun 2013/2014. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian dengan memberikan gambaran tentang fakta-fakta aktual pada saat ini. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Objek penelitian berjumlah 4 SMP Negeri di Kabupaten Tegal. Masing-masing sekolah terdiri dari 4 responden, yaitu kepala sekolah, pelatih, dan 2 peserta ekstrakurikuler sepak takraw. Hasil penelitian yang diperoleh adalah: 1) Tiga sekolah melakukan tahap pemassalan dan pembibitan atlet, satu sekolah tidak melakukan tahap pembinaan 2) pelatih menyusun program latihan tetapi aspek-aspek pelatihan belum sepenuhnya berkembang, sedangkan satu pelatih tidak menyusun program latihan 3) Dukungan pendanaan dari sekolah sudah baik, tetapi dukungan sarana prasarana masih kurang. Dapat disimpulkan bahwa 4 SMP Negeri Se-Kabupaten Tegal yang menyelenggarakan ekstrakurikuler sepak takraw belum melakukan tahap pembinaan dengan baik, aspek-aspek pelatihan dan prinsip-prinsip latihan dalam program latihan yang dijalankan siswa belum berkembang secara menyeluruh, dukungan pendanaan sudah baik, dukungan sarana prasarana belum memadai serta tidak adanya peran dari instansi terkait._________________________________________________________________The purpose of this study is to find out about the stages of development, training programs and form of support for extracurricular coaching sepak takraw in Junior High School Tegal Regency on 2013/2014. The approach used is descriptive qualitative approach, the research by providing an overview of the actual facts at this point. Data was collected through observation, interviews, and documentation. Object numbered 4 Junior High School in Tegal regency. Each school consists of four respondents, it is headmaster, coaches, and 2 participants of extracurricular sepak takraw. The results obtained are: 1) Three schools did public stage and nursery athletes, the school does not do stage coaching, 2) The coaches put together a program of exercise but training aspects are not fully developed, while the trainer does not arrange training programs, 3) Support funding of schools is good, but the support infrastructure is still lacking,. It can be concluded that 4 (four) Junior High School in Tegal regency which organizes extracurricular sepak takraw not done well coaching phase, aspects and principles of training exercises in the student-run exercise programs have not developed a comprehensive, Financial support has been good, inadequate infrastructure support and the absence of the role of relevant agencies. |