Abstract | Kondisi stres akan meningkatkan pelepasan kortisol sehingga akan menyebabkan peningkatantekanan darah. Terapi Emotional Freedom Technique (EFT) dipercaya mampu untukmenghilangkan emosi berlebihan seperti stres, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasipengaruh terapi EFT terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi. Penelitianini menggunakan metode quasi experiment dengan pendekatan pretest-posttest with controlgroup design. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling, dengankriteria inluksi (1) bersedia menjadi responden, (2) Tekanan Darah Sistolik (TDS) 140-160mmHg dan Tekanan Darah Diastolik (TDD) 90-100 mmHg, (3) tidak menderita gagal ginjal,penyakit kardiovasuler lainnya, dan diabetes, (4) pasien yang mengkonsumi obat anti hipertensi.sedangkan kriteria eksklusi adalah (1) pasien yang tidak mengikuti semua tahapan terapi, (2)menggunakan obat atau teknik untuk menurunkan stres, (3) mengalami penurunan kesadaran,(4) mempunyai masalah pendengaran. Sebanyak 32 lansia hipertensi, dibagi menjadi duakelompok, masing-masing 16 responden untuk kelompok intervensi dan kelompok kontrol. TerapiEFT dilakukan selama 20 menit setiap hari selama seminggu. Alat untuk mengukur tekanandarah menggunakan sphignomanometr air raksa manual, merk Sphymed Medical. Analisis datamenggunakan Uji-T. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang bermakna TDS sebelumdan setelah diberikan terapi EFT (p<0,001), tetapi tidak ada perbedaan yang bermakna padaTDD pada kelompok intervensi (p=0,699). Pada kelompok kontrol baik TDS maupun TDD tidakada perbedaan bermakna sebelum dan sesudah perlakuan (p=0,343), (p=0,620), berurutan.Namun, ditemukan adanya perbedaan yang bermakna penurunan TDS antara kelompok intervensidan kelompok kontrol (p=0,014), namun tidak demikian pada TDD (p=0,582). Dapat disimpulkanbahwa EFT mampu menurunkan tekanan darah sistolik pada lansia hipertensi. |