Abstract | Pengembangan produk pangan berbasis jagung memiliki peluang yang menjanjikan, sehingga pemerintah daerah Kabupaten Wonosobo saat iniÃÂ menginisiasi program untuk pengembangan diversifikasi pangan berbasis jagung. Program ini diharapkan dapat meningkatkan peran UKM pengolahan jagung sehingga semakin mantap berproduksi dengan adanya aneka macam varian produk. ÃÂ Program Hi-Link ditujukan untuk penerapan teknologi pengolahan pangan berbasis jagung yang dibutuhkan oleh industri, terutama untuk menerapkan penggunaan kabinet pengering, ayakan getar (siever shaker) dan ekstruder untuk mencetak getas. Metode yang diterapkan adalah diseminasi informasi teknologi,ÃÂ penerapan teknologi dan pelatihan dan penyediaan alat produksi untuk mendukung penerapan teknologi. Luaran program adalah alat dan mesin pengolahan pangan dari jagung untuk meningkatkan kapasitas produksi yaitu berupa pengering kabinet,ÃÂ ayakan getar dan ekstruder serta perbaikan teknologi pengolahan getas.ÃÂ Kegiatan Hi Link memberikan dampak positif pada meningkatnya kapasitas produksi beras jagung instan dari 150 menjadi 300 kg per bulan, tepung jagung dari 50 kg menjadi 200 kg per bulan dan getas dari 150 kg menjadi 400 kg per bulan.ÃÂ |